Bharata.co.id - Pemerintah mengupayakan cara untuk menghentikan arus impor baju bekas yang biasanya dimanfaatkan menjadi bisnis 'thrifting' di industri tekstil Indonesia.
Mengenai hal ini, pihak Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) pun juga menganggap bahwa bisnis thrifting atau baju bekas impor telah merusak industri tekstil di tanah air.
Bahkan para pelaku industri tekstil di Indonesia juga dibuat resah oleh keberadaan bisnis thrifting ini.
Baca Juga: AUTO Sukses Nih, Cetak Calon Enterpreneur 300 Pemuda di Bondowoso Ikuti Pelatihan DEA
Ketua API Jawa Tengah, Dewanto Kusuma Wibowo menyebut bahwa kehadiran bisnis thrifting ini telah lama meresahkan industri tekstil, utamanya para pelaku UMKM.
"Memang thrifting cukup mengganggu teman-teman yang ada di industri tekstil terutama di kalangan UMKM," ujar Dewanto Kusuma Wibowo.
Menurut penilaian Ketua API Jawa Tengah tersebut, yang paling terdampak langsung oleh adanya bisnis thrifting adalah pelaku UMKM.
Baca Juga: Program KOTAKU Entaskan Kawasan Kumuh di Kelurahan Nangkaan
Oleh karena adanya sikap pemerintah yang perlahan melarang adanya kegiatan impor baju bekas masuk ke tanah air, Dewanto Kusuma Wibowo pun menyambut dengan baik adanya kebijakan ini.
Tak hanya Ketua API Jateng, bahkan Presiden Joko Widodo pun juga menganggap bahwa impor baju bekas ini sangat mengganggu industri tekstil di Indonesia.
"Kami menyambut baik ketegasan Presiden kemudian beberapa menteri yang sudah menanggapinya, termasuk dari pihak kepolisian yang akan bekerja sama dengan Bea Cukai untuk memberantas itu," pungkasnya.
Dengan adanya kebijakan pemerintah ini, Dewanto menilai para pelaku industri tekstil akan dapat bernapas lega mulai sekarang.
Pasalnya, kini mereka tengah mengupayakan untuk melebarkan sayap di berbagai market lokal yang telah dipenuhi barang-barang impor.
"Ada harapan ke depan yang bisa digarap. Secara market saat ini yang masih bisa digarap secara optimal adalah market lokal, sebab market ekspor masih cukup sulit. Sehingga jika pasar lokal dipenuhi dengan barang-barang impor tentu berdampak," dilansir dari Antara.***
Artikel Terkait
Kemenkeu: Kami tak Halangi Masyarakat Pakai Kartu Kredit
Pedagang Pilih Jual Daging Segar Dibandingkan Daging Impor Beku
BI akan Tertibkan Gesek Tunai Kartu Kredit
Investor Jepang Minati Tol Laut Rp 365 Miliar
AUTO Sukses Nih, Cetak Calon Enterpreneur 300 Pemuda di Bondowoso Ikuti Pelatihan DEA