BONDOWOSO – Momentum peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022 kali ini, sangat berbeda dengan peringatan tahun sebelumnya. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, serta UNICEF-LPKIPI melaunching program Safe and Friendly Environment for Children (SAFE4C), di Pendopo Kabupaten, Sabtu (23/7/2022).
Selanjutnya, LPA dan UNICEF LPKIPI akan mendampingi lima desa untuk realisasi program tersebut. Yaitu, Desa Sumbersari, dan Desa Suco Lor, Kecamatan Maesan. Desa Gubrih dan Desa Ampelan di Kecamatan Wringin, serta Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari.
Program tersebut, menurut spesialis perlindungan anak UNICEF Perwakilan Surabaya, Bunda Naning Pudji Julianingsih, menjadi sebuah komitmen dalam membangun lingkungan aman dan ramah bagi anak di Bondowoso.
“Program ini terdorong karena isu-isu perlindungan anak tidak semakin mudah, melainkan semakin beragam. Terlebih lagi di era digital saat ini, anak-anak bisa mengakses internet mudah,” paparnya.
Fenomena terbaru, lanjutnya, ada seorang anak yang menjadi korban bulliying karena dipaksa memperkosa binatang. Kejadian tersebut kemudian diunggah di media sosial dan membuat anak tersebut depresi hingga meninggal dunia.
“Ini di luar nalar kita, karena itu dilakukan oleh dan pelakunya juga anak,” ungkapnya.
Untuk itulah, dalam pendampingan program ini pihaknya bersama-sama dengan Dinsos P3AKB akan mendorong terciptanya lingkungan yang ramah terhadap anak dan membentuk kabupaten layak anak di Bondowoso. Sekaligus, menciptakan regulasi atau pun mendukung regulasi yang sudah ada terkait anak.
