Bharata.co.id-Kekeringan yang melanda di beberapa wilayah Kabupaten Bondowoso tahun 2023 saat ini masih terus berlanjut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan upaya agar kebutuhan masyarakat sekitar terpenuhi.
Dampak yang dirasakan oleh masyarakat pada wilayah rawan kekeringan sedikit banyak telah teratasi. Salah satu contoh cara pemerintah daerah mengatasi kekeringan yang terjadi dengan melakukan penyaluran air bersih atau Droping air pada wilayah terdampak kekeringan.
Kemudian, dampak yang dirasakan oleh masyarakat hanya sebatas membutuhkan air bersih saja sebagai sarana memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti Memasak, Air minum dan lain-lain.
Baca Juga: Kukuhkan Forum PRB, Ini Pesan Bupati Salwa
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso, Mahfud Junaidi menjelaskan, kekeringan yang dialami oleh beberapa wilayah di Daerah Bondowoso saat ini mencakup di beberapa wilayah, salah satunya di wilayah Kecamatan Grujugan, Tegalampel dan Creme.
Meski demikian, kekeringan yang dialami tidak berdampak pada sektor pertanian, sehingga masyarakat masih bisa melakukan dan memanen hasil tanam mereka.
" Dampak kekeringan itu sendiri baru kepada kebutuhan sehari-hari, jadi kalau berkaitan dengan gagal panen dan lainnya masih belum ada release dari OPD yang menangani," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (19/9/2023).
Baca Juga: BPBD Bondowoso Tingkatkan Penangangan Pasca Bencana melalui Jitupasna
Dijelaskan Mahfud, dari musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan banyak daerah-daerah di Bondowoso mengalami kekeringan.
Disamping itu, pihak BPBD terus melakukan upaya-upaya penanggulangan kekeringan yang terjadi.
"Kita sejak beberapa bulan lalu telah melakukan penyaluran air bersih di beberapa titik yang mengalami kekeringan, seperti di daerah kecamatan Tegalampel, Creme dan lain sebagainya," pungkasnya.
Artikel Terkait
BPBD Bondowoso Mulai Petakan KRB Gunung Raung
Sehari, TRC BPBD Bondowoso Evakuasi Tiga Pohon Tumbang